Pengantar ilmu budaya.

Kebudayaaan asli Indonesia di zaman yang modern ini sudah tampak langka. Keberadaannya pun mulai tampak jarang dijumpai di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Derasnya gelombang budaya asing seolah-olah mengajarkan kepada kita bahwa itu adalah gaya hidup modern: parahnya kita harus melupakan budaya sendiri!
Budaya Indonesia sebenarnya memiliki nilai estetika dan ajaran moral yang tinggi. Terlebih, budaya bangsa ini sejak dulu terkenal oleh keanekaragaman kebudayaan tradisional. Keanekaragaman budaya tradisional memiliki keunikan dan mencerminkan karakteristik tiap-tiap suku bangsa yang ada di Indonesia.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakanbentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budidan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kataLatin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
“Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamanya,serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakanserangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiriatas serangkaian model-model kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secaraselektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dantindakan-tindakannya.”
Pengantar ilmu budaya. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan manusia sebagaimakhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan danpengalamannya, serta menjadi pedoman bagi tingkah lakunya. Suatu kebudayaan merupakanmilik bersama anggota suatu masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepadaanggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya dilakukan melalui prosesbelajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkanmaupun yang tidak (termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh manusia). Dengandemikian, setiap anggota masyarakat mempunyai suatu pengetahuan mengenai kebudayaannyatersebut yang dapat tidak sama dengan anggota-anggota lainnya, disebabkan oleh pengalamandan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka hadapi tidak selamanya sama.
Penyusun : Drs. Yan Mujianto, M.Hum
Penerbit : Chivita Books
Tahun Terbit : 2017
Ukuran : 14 x 21 cm
Halaman : 180 hal
Jilid : Bending
Harga : 80.000
Kategori : Penunjang Pendidikan