Ensiklopedi Orang Kudus Sepanjang Tahun
Kategori | Buku Rohani |
Stok | Ready |
Di lihat | 1187 kali |
Berat(/pcs) | 0.9 Kg |
Harga | Rp 72.000 120.000 |
Anda Hemat | Rp 48.000 (40.00%) |
Kategori | Buku Rohani |
Stok | Ready |
Di lihat | 1187 kali |
Berat(/pcs) | 0.9 Kg |
Harga | Rp 72.000 120.000 |
Anda Hemat | Rp 48.000 (40.00%) |
Ensiklopedi Orang Kudus
Pertama-tama, Kitab Suci mengajarkan pada kita bahwa untuk hidup kudus, kita perlu mengikuti perintah Allah sebab perintah Allah itu kudus (Rom 7:12, 13:10). Perintah ini mencakup kita hidup di dalam iman, harapan dan kasih, terutama perintah untuk mengasihi Allah di atas segalanya dan mengasihi sesama (Mat 22: 37-39; Mrk 12:30), dengan cara ini kita dapat menjadi kudus dan tak bercela di hadapan Tuhan (Fil 1:10, 1 Tes 3:12). Dalam hal ini mengasihi artinya menjadikan kasih sebagai sesuatu yang utama dalam hidup kita. Kemanapun kita pergi kita harus ingat bahwa kita adalah alat Tuhan untuk menyampaikan kasihNya kepada orang-orang yang kita jumpai. Dengan kasih ini, kita belajar untuk selalu menaruh belas kasihan dan menyebarkan kebaikan. Kita juga harus berjuang untuk selalu rendah hati dan lemah lembut, sabar dalam menganggung segala sesuatu yang Tuhan izinkan terjadi di dalam hidup kita. Perjuangan untuk hidup kudus ini juga melibatkan perhatian pada sesama yang sedang susah dan menderita, sebab Kristus telah memberi teladan dengan wafatNya menanggung dosa-dosa kita, sehingga kitapun selayaknya saling menanggung beban dan saling mengampuni seperti Tuhan yang telah lebih dahulu mengampuni kita (Kol 3:12). Ensiklopedi Orang Kudus.
Awalnya, pemberian gelar Santo atau Santa tanpa harus melewati mekanisme dan prosedur khusus. Jika seseorang dianggap kudus dan juga hidup sebagai martir, gereja secara otomatis akan memberikan gelar orang kudus tersebut. Baru pada tahun 1234, mekanisme dan prosedurnya mulai diatur untuk menyelidiki apakah orang tersebut layak diberi gelar kudus atau tidak. Ensiklopedi Orang Kudus.
Untuk mendapatkan gelar tersebut tidaklah mudah, harus melewati beberapa fase. Fase pertama, setidaknya lima tahun setelah kematian mereka. Hal ini untuk memberikan waktu bagi ketenangan jiwa mereka setelah meninggal dan untuk memastikan bahwa evaluasi terhadap calon Santo atau Santa tersebut dapat diselidiki secara obyektif.
Setelah itu akan memasuki fase kedua, yakni penyelidikan dari gereja mengenai calon orang kudus tersebut meninggal. Tujuannya, untuk melihat apakah mereka menjalani kehidupan dengan kesucian dan kebajikan yang cukup atau tidak. Dalam tahap ini juga terdapat sebuah proses yang disebut Declaration “Non-Cultus” atau pernyataan bahwa tidak ada takhayul atau pemujaan berhala yang ditujukan kepada calon orang kudus tersebut.
Bukti dan keterangan saksi mulai dikumpulkan pada fase ini. Jika ada bukti yang cukup, uskup membuat rekomendasi kepada Paus dan meminta izin untuk membuka kasus tersebut. Setelah kasus ini diterima untuk dipertimbangkan, individu tersebut dapat disebut “Hamba Allah”.
Penyusun : Tim Chivita Books
Penerbit : Chivita Books
Tahun Terbit : 2018
Ukuran : 13 x 19 cm
Halaman : 396 hal
Jilid : Bending
Harga : 120.000
Kategori : Religion Chatolic