Merenung Sambil Tersenyum Bersama YESUS
Kategori | Buku Rohani |
Stok | Ready |
Di lihat | 1123 kali |
Berat(/pcs) | 0.6 Kg |
Harga | Rp 25.200 42.000 |
Anda Hemat | Rp 16.800 (40.00%) |
Kategori | Buku Rohani |
Stok | Ready |
Di lihat | 1123 kali |
Berat(/pcs) | 0.6 Kg |
Harga | Rp 25.200 42.000 |
Anda Hemat | Rp 16.800 (40.00%) |
cerita inspiratif khotbah dan renungan4
Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat.
cerita inspiratif khotbah dan renungan4. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping.
Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir.
‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya.
Manusia kuat lalu menantang para penonton: “Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!”
Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras… dan menekan sisa jeruk… tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : “Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?”
Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. “Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung.” Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.
Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras… dan “ting!” setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh di atas meja panggung.
Merenung tidak perlu butuh waktu hening dan tempat khusus. Di mana pun kita berada, kita bisa merenung, waktu santai dan di sela-sela waktu kita bekerja, atau apa pun yang sedang kita lakukan. Dalam buku ini kami cerita-cerita bijak penuh makna mengenai kehidupan. Ceritanya pendek, penuh makna dan arti yang bisa mengubah pola pikir dan tindak tanduk Anda.
Penyusun : Tim Chivita Books
Penerbit : Chivita Books
Tahun Terbit : 2017
Ukuran : 13 x 19 cm
Halaman : 140 hal
Jilid : Bending
Harga : 42.000
Kategori : Religion Chatolic