8 Intisari Resep Kaya Ala Orang Cina
Kategori | Buku Humaniora |
Stok | Ready |
Di lihat | 1297 kali |
Berat(/pcs) | 0.5 Kg |
Harga | Rp 24.360 40.600 |
Anda Hemat | Rp 16.240 (40.00%) |
Kategori | Buku Humaniora |
Stok | Ready |
Di lihat | 1297 kali |
Berat(/pcs) | 0.5 Kg |
Harga | Rp 24.360 40.600 |
Anda Hemat | Rp 16.240 (40.00%) |
buku proyek pengadaan
buku proyek pengadaan. Setiap orang pasti ingin kaya dalam apa pun, terutama dalam usaha atau bisnis. Mungkin selama ini Anda sudah berusaha keras, tanpa mengenal waktu, tapi belum kaya juga. Nah, dalam buku ini kami sajikan bagaimana kita bisa belajar dari orang Cina supaya cepat kaya. Dan tentunya tidak terlepas dari kerja keras kita.
Menjadi kaya dan mampu memenuhi semua kebutuhan finansial tanpa kesusahan jadi harapan mayoritas manusia di dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Maka tak heran, pekerjaan bergaji tinggi serta ide tentang bagaimana cara membangun kerajaan bisnis sendiri sangat digemari di negeri ini.
Banyak orang lupa, menjadi kaya bukan sekedar soal pekerjaan kantoran atau seberapa banyak bisnis yang dijalankan. Pengaturan dan pengendalian uang, jadi kunci yang tak kalah penting bagi tercapainya sebuah kemapanan finansial.
Tak dipungkiri, banyak keturunan Tionghoa yang sukses secara karir ataupun finansial. Sebut saja nama-nama seperti Ciputra, Hary Tanoesoedibjo dan Bong Chandra. Dari ranah internasional mungkin kamu udah gak asing lagi mendengar nama Jack Ma atau Li Ka-shing. Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya “Kok orang Tionghoa bisa kaya-kaya, sih? Apa rahasianya?”
Mau tahu kenapa banyak orang Tionghoa yang menjadi orang kaya?
1. Orang Tionghoa memiliki pegangan bahwa orang sukses adalah orang yang memanfaatkan setiap menit yang ada.
2. Orang Tionghoa memandang bahwa banyak berinvestasi adalah perjalanan dasar untuk menggapai kekayaan, sedangkan bunga tabungan takkan sanggup membawa ke kepada kekayaan.
3. Sebagian besar orang kaya adalah pengusaha, dan sebagian orang Tinghoa berani menjadi pengusaha, dan semua itu karena orang Tionghoa menganggap bahwa dengan menjadi pengusaha maka akan memberikan nilai lebih untuk sukses dibandingkan menjadi karyawan.
4. Anak-anak Tionghoa menjadi kaya karena mewarisi bisnis orang tua yang telah berjalan bertahun-tahun dan tak perlu merintis dari nol.
5. Pengusaha Tionghoa ‘tak pernah puas’ untuk mengejar target lebih tinggi.
6. Orang Tionghoa memiliki mental yang positif, menghargai waktu, menganggap bahwa bekerja adalah kepuasan dan tidak berbisnis adalah hal yang beresiko.
7. Orang Tionghoa selalu menjaga citra, karena citra yang rusak akan sulit dibangun kembali, sedangkan uang yang hilang bisa dicari kembali.
8. Orang Tionghoa bisa kaya bukan karena banyak uang, namun lebih kepada memiliki banyak aset.
Penyusun : Dewi Shinta Halim, MM., SE
Penerbit : Chivita Books
Tahun Terbit : 2017
Ukuran : 14 x 21 cm
Halaman : 116 hal
Jilid : Bending
Harga : 40.600
Kategori : Kewirausahaan